DAHULU MEREKA TUKANG SAPU..SEKARANG KAMI YANG MEREKA SAPU
Bas terakhir mula bergerak membawa para mahasiswa menuju ke kampus.Aku duduk santai di kerusi paling hadapan sambil memangku sebuah beg coklat kesayanganku.
Tiba-tiba saja aku merasakan seperti ada yang kurang!..
Ooh..baru aku perasan.Ternyata aku terlupa untuk membawa bersama 'assignment' yang sudah aku siapkan malam tadi.Aku segera meminta pemandu bas untuk memberhentikan bas dan turun untuk kembali menuju asrama.
Setelah mengambil 'assignment' yg tertinggal tadi,aku terus turun menuju ke arah tempat menunggu bas.Sambil berdiri,hatiku berbisik berharap ada orang yg sudi menumpangkan aku untuk ke kampus.
Alhamdulillah..Allah kabulkan permintaanku.
Sebuah kereta berhenti di hadapanku.Pemandunya seorang pemuda melemparkan senyuman.
"Mau ke mana?",sapanya ramah,dengan Bahasa Arab.
"Nak ke kolej ke?",tanya ku balik.
"Ya..jom naik cepat",balasnya..
Aku terus naik dan kenderaan itu mula meluncur laju.
"Apa kabar akhi?Sihat?",sapa pemuda berwajah Turki itu memulakan perbualan.
"Alhamdulillah sihat.Anta apa kabar?".
"Sihat Alhamdulillah..Ooh ya..dari Indonesia atau Malaysia?".
"Dari Indonesia.Anta dari mana?"..
"Ana dari Turkistan.Tau Turkistan?.Turkistan itu dibawah China."ujarnya.
"Ooh iya.Bererti masih dalam benua Asia kan?. Bagaimana kehidupan di Turkistan?",tanyaku.
"Akhi,kehidupan kami menjadi begitu porak-poranda semenjak China mula masuk ke negara kami.Passport ana sekarang pun tertulis China."
"Apa??..Bukankah Turkistan negara sendiri?? Kenapa pula pasportnya China",tanyaku kehairanan.
Dia mula terdiam sebentar.Kemudian menarik nafas panjang seakan ada beban berat yang di pikul.
"Ana sudah 9 tahun tidak pulang ke Turkistan.",keluhnya perlahan.
Kemudian dia menyambung bicaranya.
"Begini akhi..Sekitar 60 tahun yang lalu,mereka orang-orang China datang dengan cara baik ke negara kami..Sama ada utk bekerja,melancong, dan lain2..
Dengan berjalannya waktu,pemerintah kami mula lalai dan menganggap keberadaan mereka adalah biasa saja.Padahal pergerakan mereka masif..diam tapi pasti dan sasarannya panjang.Lalu jumlah mereka semakin ramai.
Dan tak sedikit dari kalangan mereka yang sudah memperolehi status kerakyatan warga negara Turkistan".
"Pemerintah kami tetap juga tidak sedar.Dan akhirnya mereka (China) melakukan kudeta. Presiden kami mereka bunuh.Tampuk pemerintahan telah jatuh ke tangan mereka.
Pada saat kudeta itu berlangsung,ratusan ribu pribumi berpindah ke pelbagai negara lain di sebabkan kekejaman kekuasaan China.
Dulu MEREKA HANYALAH TUKANG SAPU, SEKARANG KAMI YANG MEREKA SAPU",jelasnya panjang.
"Lalu bagaimana kehidupan di sana?", tanyaku penuh dengan rasa ingin tahu.
"Disana semuanya serba ketat akhi.Akhi nak tau kenapa ana sudah 9 tahun tidak balik ke Turkistan?..Kerana mereka melarang sesiapa pun untuk pergi belajar ke negara Islam.
Ketika urusan membuat pasport,mereka mensyaratkan tidak boleh pergi ke negara Islam, seperti Saudi dan Turki.Akhirnya ana bagitau bahawa ana mau melanjutkan pengajian ke Jepun.Dan mereka benarkan.Bila tiba di Jepun,barulah ana ambil penerbangan menuju ke Saudi.
Nah...jika ana kembali ke Turkistan,dan mereka dapati pasport tertulis negara Islam.Ana akan di hukum penjara kira² 10 tahun".
"Dan di Turkistan sekarang ini,hampir setiap hari orang-orang China berhijrah ke Turkistan dan jumlahnya adalah ribuan orang.Mereka diberikan kemudahan tempat tinggal,diberi pekerjaan dan fasiliti asas.
Sedangkan penduduk pribumi beroleh layanan sebaliknya.Bahkan ada yang di usir",terangnya panjang lebar dengan raut wajah yang begitu sedih.
Kenderaan kami masih meluncur laju di jalan raya dengan kelajuan 90-100 km/jam.Sudah lebih dari setengah jarak perjalanan yang kami lalui untuk sampai ke kampus.
"Jadi,bagaimana kehidupan Muslim di sana ketika ini?",tanyaku..
"Solat dilarang,azan dilarang.Jilbab kalau warna hitam akan dikoyakkan.Janggut dilarang.Setiap beberapa meter ada pemeriksaan.
Handphone diperiksa,jika ada tulisan Allah atau ayat Quran,boleh ditangkap dan dipenjara.Tidak boleh mengucapkan perkataan jihad.Kalau ada tetamu bertandang,harus melapor dulu.Kalau tidak melapor,tuan rumah boleh dipenjara.
Beli pisau agak besar juga dilarang.Selama 9 tahun kalau cuti semester,ana pergi ke Turki kerana isteri orang Turki",tambahnya.
Aku boleh bayangkan bagaimana kehidupan mereka.Berat,terkekang,terjajah.
"Ya Allah! Jaga negaraku tercinta.Jaga Indonesia.Lindungilah kaum Muslimin,"doaku dalam hati.
"Di Indonesia,mereka ,semakin ramai ketika ini.Mereka masuk di dalam sektor perekonomian.Bahkan sudah menyusup masuk ke dalam pemerintahan."ujarku.
"Wah.. akhi!..
Jangan sampai kalian tertidur atau lalai sedikitpun.Jangan sampai pemerintah kalian memandang enteng perkara ini.Keberadaan mereka merosakkan sekali.Mereka seperti tak punya keperimanusiaan.Egois!!",tegasnya.
Kenderaan kami akhirnya tiba di kampus.Aku mengucapkan terima kasih kerana sudi menumpangkan aku.
"Akhi!..Mau jadi orang kaya?",senyum terukir di wajahnya.
"Semua orang ingin jadi kaya",jawabku.
"Kalau begitu,jual kucing-kucing yang ada di negaramu ke Turkistan.Kucing kucing disana harganya sangat mahal.Jumlahnya sudah sangat sangat sedikit.Sudah habis dimakan orang China",katanya sambil tergelak besar.
Aku hanya mampu ketawa kecil.
Dan aku mulai khuatir dengan keadaan negaraku saat ini.Semoga Allah menjaga tanah airku yang tercinta.
http://pengundi.spr.gov.my
credit Haziq Al Ninaw