Sifat-sifat Ulama Akhirat:
Dan bagi alim akhirat ada tanda-tandanya yang dapat dilihat.
Tidaklah ia menuntut dunia, dengan ilmunya akan
masalah-masalah agama.
Bahawa tidaklah berlainan kata-katanya dengan perbuatannya.
Dan pada perkara perintah dialah yang mula-mula beramalnya.
Dan pada larangan dialah yang mula-mula menghindarinya.
Dan adalah ia mementingkan ilmu yang nyata membawa gemar kepada taat.
Dan ia menjaga dirinya dari ilmu yang melulu membanyakkan kata-kata yang sia-sia dan yang menghiasi perdebatan.
Dan ia menjauhi berpoya-poya tentang makan. Berbagus-bagus pada perabot dan rumahtangga.
Dan menjauhkan bersenang-lenang dan berhias-hias dengan pakaian.
Dan cenderung ia kepada redho pada apa yang ada (qana'ah).
Dan menjauhi diri ia dari menggauli sulthan (pemerintah) , dengan erti tidaklah ia masuk walaupun satu hari kecuali untuk menasihati atau menolak zalim atau memberi pembelaan terhadap apa-apa yang membawa kepada redho Allah. Maka bolehlah masuk.
Dan terhadap Fatwa-fatwa, tidaklah ia ceroboh .
Dan dikatakannya : {Tanyakanlah hal ini kepada orang yang ahli}. Tidak mau ia berijtihad kalau belum keadaan menentukan harus begitu dan dikatakannya {Saya tidak tau} , bila hal tersebut tidak mudah baginya .
Dan bertujuan ia dengan ilmunya untuk mencapai kebahagiaan Akhirat yang besar. Dengan demikian , yang dipentingkannya adalah ilmu batin dan meneliti persoalan hati ,dan keselamatan hatinya dibuat segala macam siasah ( gaya tarbiyah) ................
Dan pada perkara perintah dialah yang mula-mula beramalnya.
Dan pada larangan dialah yang mula-mula menghindarinya.
Dan adalah ia mementingkan ilmu yang nyata membawa gemar kepada taat.
Dan ia menjaga dirinya dari ilmu yang melulu membanyakkan kata-kata yang sia-sia dan yang menghiasi perdebatan.
Dan ia menjauhi berpoya-poya tentang makan. Berbagus-bagus pada perabot dan rumahtangga.
Dan menjauhkan bersenang-lenang dan berhias-hias dengan pakaian.
Dan cenderung ia kepada redho pada apa yang ada (qana'ah).
Dan menjauhi diri ia dari menggauli sulthan (pemerintah) , dengan erti tidaklah ia masuk walaupun satu hari kecuali untuk menasihati atau menolak zalim atau memberi pembelaan terhadap apa-apa yang membawa kepada redho Allah. Maka bolehlah masuk.
Dan terhadap Fatwa-fatwa, tidaklah ia ceroboh .
Dan dikatakannya : {Tanyakanlah hal ini kepada orang yang ahli}. Tidak mau ia berijtihad kalau belum keadaan menentukan harus begitu dan dikatakannya {Saya tidak tau} , bila hal tersebut tidak mudah baginya .
Dan bertujuan ia dengan ilmunya untuk mencapai kebahagiaan Akhirat yang besar. Dengan demikian , yang dipentingkannya adalah ilmu batin dan meneliti persoalan hati ,dan keselamatan hatinya dibuat segala macam siasah ( gaya tarbiyah) ................
-Hidayatul Azkiya ila Thoriqotil Awliya - Shaikh Zainuddin
al Malibaari.
Sifat-sifat ulama Dunia:
"Ulamak dunia, Iaitu ulamak yang Jahat. Tujuan mereka
dengan ilmunya untuk mendapatkan kesenangan dunia, dan mendapatkan kemegahan
dan kedudukan disisi ahli dunia".
- Hidayatul Azkiya ila Thoriqotil Awliya-
Imam al-Ghazali menyebut dalam kitab Bidayatul Hidayah
beliau:
Sifat Ulamak dunia atau sifat ulamak suu atau ulamak jahat.
" Dan orang yang ketiga ialah orang yang telah
berpengaruh syaitan atasnya. maka dijadikan Ilmunya perantaraan untuk menimbun
harta-benda dan berbangga-bangga dengan pengaruh dan jadi mulia dengan sebab
banyak pengikut dan menipu ia dengan ilmunya akan segala tipuan, kerana
mengharap berhasil segala hajat nya pada dunia. Dalam masa yang sama tersemat
dalam hatinya merasa bahwa ia disisi Allah mempunyai kemuliaan dan kedudukan,
kerana dia sudah bergaya dengan gaya ulamak , dan berasmi dengan adat ulamak
pada uniform , tingkah-laku dan cara berbicara, padahal dia dengan zahir dan
batinnya serentak telah melompat kepada dunia belaka.
Maka inilah orang yang termasuk dalam golongan orang yang
binasa dan orang kurang akal yang terpedaya. Kerana harapan untuk bertaubat
telah putus darinya. Sebab pada sangkaannya dia sudah tergolong dikalangan
orang yang baik-baik.
Tetapi dia lalai dari memerhatikan firman Allah " Hai orang yang beriman , mengapa kamu katakan suatu perkara padahal kamu tidak lakukannya?".
Dan dia sudah termasuk dalam status yang disabdakan Nabi s.a.w " Ada sesuatu yang lebih daku bimbangkan atas kamu lebih dari Dajjal. maka sahabat bertanya " Apakah itu Ya Rasulullah?". Sabdanya "Ulama yang jahat".
Tetapi dia lalai dari memerhatikan firman Allah " Hai orang yang beriman , mengapa kamu katakan suatu perkara padahal kamu tidak lakukannya?".
Dan dia sudah termasuk dalam status yang disabdakan Nabi s.a.w " Ada sesuatu yang lebih daku bimbangkan atas kamu lebih dari Dajjal. maka sahabat bertanya " Apakah itu Ya Rasulullah?". Sabdanya "Ulama yang jahat".
No comments:
Post a Comment